GenPI.co Jabar - Pemprov Jabar serius untuk terus mempersempit peredaran rokok ilegal. Sampai sejauh ada enam daerah yang masih marak peredaran rokok ilegal.
Data Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), keenam daerah tersebut, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, hingga Kota Banjar.
Kepala Satpol PP Jawa Barat Ade Afriandi mengaku akan terus meningkatkan sosilisasi untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Karena, menurut dia, secara menyeluruh belum ada daerah yang bersih dari peredaran rokok ilegal di Jabar.
"Pekan besok kita sasar di Pangandaran, karena kita dapatkan dari dinas pariwisata itu pada sebulan ini Pangandaran ramai terus, tingkat pesanan hotel ini penuh, maka kita coba manfaatkan kunjungan wisata untuk sosialisasi barang kena cukai," kata Ade, Minggu (14/11).
Selain itu, sosilisasi juga menyasar jasa ekspedisi pengiriman barang. Sektor ini berpotensi terlibat dalam peredaran rokok ilegal tak bercukai.
"Orang-orang itu harus tahu ketentuan cukai dan juga rokok ilegal, mereka yang memasarkannya itu misalnya distributor, warung-warung, selain itu juga jasa ekspedisi, jasa pengiriman, itu bagian dari sasaran juga," katanya.
Ade mengingatkan, rokok tanpa cukai ini tidak terkontrol kandungan tar dan nikotin yang ada di dalamnya.
Pihaknya berharap jasa ekspekdisi untuk tidak terlibat dalam peredaran rokok ilegal. Sebab, ada ancaman sanksi yustisi hingga pidana bila terlibat dalam peredaran rokok ilegal.
Pihak Ditjen Bea dan Cukai yang akan menindak terkait rokok ilegal tersebut.
"Kami di Satpol PP, dalam melaksanakan sosialisasi dan operasi bersama, mengedepankan upaya edukasi, hingga pemberian sanksi administrasi terhadap mereka," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News