Viral Pencopotan Label Gereja di Pengungsian, Ridwan Kamil Ikut Angkat Bicara

28 November 2022 00:00

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara mengenai video viral pencopotan label gereja di tenda bantuan pengungsi gempa Cianjur.

Belum jelas indentitas pencopot, namun informasi yang beredar, dilakukan oleh oknum warga setempat.

Kang Emil, begitu dia akrab disapa menyampaikan, bencana tidak datang dengan dipilih dan pastinya berdampak kepada semua orang di Cianjur.

BACA JUGA:  Pengungsi Gempa Cianjur Manfaatkan Air Selokan untuk Aktivitas Harian

“Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur,” katanya dikutip di instagram pribadinya @ridwankamil, Minggu (27/11).

Menurutnya, bencana tidak pilih-pilih kepada siapa saja yang akan terdamapak. Semua orang, pihak dan golongan di Cianjur terdampak gempa berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut.

BACA JUGA:  Tak Hanya Sekali, Gempa Cianjur Tercatat 276 Kali

Karena itu, kata dia, orang yang membantu bencana tidak pilih-pilih. Bisa datang dari mana saja, baik itu golongan, kelompok, ataupun keyakinan yang berbeda.

Pemasangan label atau spanduk dari pemberi bantuan masih merupakan hal yang wajar. Sebab, bisa jadi itu untuk laporan pertanggungjawaban kepada donatur.

BACA JUGA:  Update Gempa Cianjur, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 321 Orang

“Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker dari pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka,” jelasnya.

Mantab Wali Kota Bandung tersebut mengingatkan kepada masyarakat untuk menjunjung tinggi sila kedua Pancasila. Bantuan terhadap bencana seperti gempa di Cianjur tidak boleh ternodai hanya karena kebencian golongan.

“Karenanya Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktikkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan,” ungkapnya.

Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Jabar terkait dengan kasus tersebut. Kang Emil berharap, kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

“Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur nuhun. Walaupun kita tidak bersudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan,” terangnya. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR