Demo Penolakan KUHP di DPRD Jabar Berakhir Ricuh, Puluhan Mahasiswa Diamankan

16 Desember 2022 14:00

GenPI.co Jabar - Demo penolakan RKUHP di DPRD Jawa Barat berakhir ricuh, Kamis (15/12) malam. Aksi tersebut juga sempat diwarnai pelemparan bom molotov ke arah halaman gedung.

Akibatnya, puluhan mahasiswa ditangkap pihak kepolisian dalam aksi tersebut.

Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Berani Hadapi, Putri mengatakan, para mahasiswa yang diamankan tersebut saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh polisi di Mapolrestabes Bandung.

BACA JUGA:  DPRD Jabar Buka Suara Terkait Bullying Siswa SD di Tasikmalaya

Tak hanya mahasiswa, ada dua orang sipil yang juga diangkut kepolisian. Totalnya 31 orang diamankan.

Putri menyebutkan, mahasiswa tersebut diamankan kepolisian saat sedang demo masih berlangsung.

BACA JUGA:  CCTV di Gedung DPRD Jabar yang Terbakar Langsung Diamankan Polisi

"Kronologisnya itu ada berbagai versi, cuma yang saya tahu mereka kesapu sama aparat jadi tidak sempat untuk lari," kata Putri, Jumat (16/12).

Setelah itu, banyak rekan-rekan pendemo yang kemudian meminta bantuan LHB. "Ada tiga LBH yang mendampingi, pertama LBH Bandung, LBH Berani Hadapi, dan PBHI Jabar," katanya.

BACA JUGA:  DPRD Jabar Tegur Ridwan Kamil dan Uu, Ineu: Pemprov Harus Serius

Hingga pukul 10.00 WIB, LBH Berani Hadapi masih mendampingi sejumlah mahasiswa di Polrestabes Bandung. "Tadi pagi sampai jam 4 pagi ada tiga-tiganya, sekarang sisa saya sama dari teman-teman kampus," ujarnya.

Dia menyebutkan, alasan polisi belum membebaskan beberapa mahasiswa tersebut karena pemeriksaan belum selesai. Mahasiswa tersebut dimintai keterangan terkait dengan dugaan pengerusakan fasilitas di kantor dewan Jabar.

"Terakhir, sampai jam 3 pagi masih ada yang diperiksa, belum bisa dibebaskan, alasannya karena kebijakan dari mereka. Lalu, mereka merasa punya hak 1x24 jam untuk menahan teman-teman massa aksi, alasannya belum selesai diperiksa," ungkapnya.

Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Jawa Barat menggelar unjuk rasa terkait pengesahan KUHP.

Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin menyampaikan, massa aksi bertahan hingga pukul 18.00 WIB. Massa sebenarnya sempat diimbau untuk membubarkan diri.

Massa yang menolak dibubarkan kemudian ricuh. Massa aksi bahkan sempat melakukan pelemparan bom molotov ke arah polisi. "Ada aksi anarkis, ada lemparan bom molotov," katanya.

Aksi tersebut tak berlangsung lama usai massa aksi berhasil dipukul mundur dan membubarkan diri. "Sudah selesai, sudah dibubarkan, sudah kondusif," ujarnya. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR