Jangan Diskusi Mundur Tentang Masjid Raya Al Jabbar, Kata Anggota DPRD

08 Januari 2023 00:00

GenPI.co Jabar - Anggota DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya atau Gus Ahad meminta polemik anggaran Masjid Raya Al Jabbar Bandung dihentikan.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari belakangan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar yang menghabiskan anggaran Rp 1 triliun menuai pro dan kontra.

"Seharusnya kita tidak lagi bicara kebelakang, tapi bagaimana memakmurkannya. Jadi, harus memikirkan kesana seperti (rencana) belanja-belanja, dan (nilai) pemeliharaannya berapa," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (7/1).

BACA JUGA:  Duh, Kolam Masjid Al Jabbar Digunakan Bermain dan Banyak Sampah

Gus Ahad mengungkapkan, pembangunan masjid tersebut hasil kerja banyak pihak. Karena itu, dia berharap masyarakat tidak mempersoalkan kembali masalah anggaran yang telah disetujui sejak masa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Legislatid dan eksekutif kala itu menyepakati pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.

BACA JUGA:  Pemprov Jabar akan Bangun Jembatan untuk Atasi Macet ke Masjid Raya Al Jabbar

"Ini merupakan sebuah kesepakatan kalau berbicara politik kami di dewan dan orang-orang politik sudah memutuskan dan kemudian direalisasikan," tuturnya.

Anggota komisi V itu paham betul alur dan proses pebangunan masjid tersebut karena memang telah berada di DPRD Jabar sejak 2013.

BACA JUGA:  Disindir Soal Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, Jawaban Ridwan Kamil Jleb

Dia menyampaikan, masjid ini juga aspirasi masyarakat. Kendati memang dicetuskan Ahmad Heryawan.

"DPRD kan lembaga menerima aspirasi, jadi kami dengarkan aspirasi dari semua masyarakat, kami tanya, butuh gak ini, iya butuh karena selama ini kita nebeng Masjid Agung Bandung. Terus berada di tengah kota dan tidak bisa dikembangkan kemana," jelasnya.

Dia mengungkapkan, dalam penganggaran masjid sangat dinamis. Butuh waktu panjang hingga muncul kesepakatan.

"Kami di DPRD waktu itu menyetujui anggaran untuk masjid ini. Artinya ketika ada pengusulan juga pemprov tidak main-main, dan DPRD menyetujui juga bukan main-main karena angka besar sekali," kata Gus Ahad.

Gus Ahad mengungkapkan, anggaran pembangunan masjid ini tiak turun dalam satu tahun, melainkan bertahap dan telah dilakukan secara detail.

"Untuk sebuah masjid yang megah, sudah dilakukan pembebasan tanah sekian hektar pasti ini akan besar sekali. Tapi Alhamdulillah, bisa dibebaskan jadi bisa dibangun,” katanya.

Pembangunan masjid tersebut juga dilakukan dalam proses yang lama. Baru dimulai ketika terjadi peralihan kepemimpinan dari Ahmad Heryawan ke Ridwan Kamil.

Menurutnya, secara norma aturan sudah disebutkan, ketika ada kebutuhan masyarakat melalui organisasi masyarakat (ormas) ingin membangun, maka gubernur kembali menganggarkan dan dewan menyetujui.

"Jadi prosesnya buat kami jangan terpaku kepada siapa gubernurnya nanti, itu tidak akan selesai. Kalau orang akan menimbulkan polemik. Jadi ketika dia (Ridwan Kamil) menjadi gubernur, ya Gubenur Jabar," kata Gus Ahad.

Pihaknya berharap polemik penganggaran tidak muncul lagi karena masjid ini sudah dibangun. Gus Ahad mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid.

"Jadi kita hari ini masjid sudah berdiri, tolong jangan diskusi mundur karena percuma. Terimakasih atas masukannya tapi hari ini kami sudah tidak lagi diskusi ke belakang itu sudah clear! Alhamdulillah masjidnya berdiri megah, tidak ada kasus yang memalukan, sudah diresmikan seluruh Indonesia bahkan dunia menjadi terkeren," katanya. (mcr19/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR