GenPI.co Jabar - Pembuatan konten di Museum Nabi yang ada di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung disoal.
Pasalnya, pembuatan museum tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 14,5 miliar. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jabar menilai angka tersebut terlalu fantastis.
“Dilihat dari besaran alokasi output, proyek ini memang perlu keterampilan, cuma dari sisi kepatutan alokasi besar untuk skala buat projek mercusuar ini tidak begitu urgent dengan nominal segitu,” ujar peneliti senior FITRA Jabar Nandang Suherman dikutip dari JPNN, Selasa (10/10.
Menurutnya, Masjid Raya Al Jabbar sudah menarik minat masyarakat luas yang berbondong-bondong ingin menyaksikan kemegahannya.
“Sekarang jadi heboh karena banyak orang penasaran dan eksposur cukup luar biasa dari mulut ke mulut menyampaikan bagaimana kemewahan terkait dengan masjid ini,” ungkapnya.
FITRA Jabar menyetil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang disebutnya mengabaikan soal akses dan lingkungan.
“Selama ini gubernur sering pidato soal integratif holistic jadi akses lingkungan harus diperhitungkan juga, jadi kasus ini abai terhadap itu. Menurut saya ini kurang begituu elok,” katanya.
Dia menilai, daripada mengalokasikan uang untuk konten di dalam museum, alangkah baiknya untuk perbaikan akses jalan menuju masjid.
Sampai saat ini, jalan menuju masjid tersebut masih terbilang kecil, sehingga menimbulkan kemacetan panjang, terutama di kawasan Cimencrang.
“Eksposure ini sudah menuai dampak dari soal akses yang tidak dihitung karena tidak memadai,” tuturnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News