GenPI.co Jabar - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar memberi pelatihan kepada 60 petani milenial.
Selanjutnya, puluhan petani tersebut akan dikirim ke Jepang untuk magang.
"Target kita mendukung petani milenial. Kemarin kita melatih 60 orang. Mudah-mudahan yang 60 orang bisa kita kirim ke Jepang untuk magang," ujar Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi, Selasa (24/1).
Program petani milenial ini menjaring petani muda di Jabar untuk terus mengembangkan berbagai komoditas agrikultur.
Dia berharap, petani yang berangkat ke Jepang bisa menyerap ilmu dan menyalurkannya saat di Tanah Air.
"Kami berharap setelah mereka magang di sana, mereka output-nya punya skill dan jejaring, sehingga ketika dia kembali ke sini, dia bisa jadi contoh kepada generasi muda," kata Taufik.
Pemprov Jabar memang tengah mengembangkan program petani milenial untuk membangkitkan lagi dunia pertanian.
Taufik menyampaikan, pemerintah provinsi telah menyediakan gerai yang ada di sejumlah mal dan stasiun kereta api untuk memamerkan produk mereka.
Gerai Petani Milenial ada di Cihampelas Walk Kota Bandung, Stasiun KA Bandung, dan Botani Square Mall di Kabupaten Bogor.
Produk yang dijual, di antaranya, madu, kopi, gula aren, abon, dan jus jeruk nipis.
Analis Kebijakan Ahli Utama di Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Dewi Sartika menyampaikan Gubernur Ridwan Kamil sangat ingin mencetak petani muda yang produknya merambah pasar lebih luas.
"Jadi kami tidak hanya membentuk para petani milenial saja, melainkan juga kita bina, (kasih) bantuan modal, termasuk pemasaran. Nah gerai ini wujud nyata dari fasilitasi pemasarannya," kata Dewi Sartika.
Pihaknya berharap, Program Petani Milenial dapat memberikan kesempatan bekerja lebih luas. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News