GenPI.co Jabar - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tetap berjalan sesuai target.
Dia menyebut, saat ini pengerjaan sudah 84 persen atau menyisakan sekitar 16 persen pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai Juni 2023 dan sudah beroperasi sebulan setelahnya.
"Pak Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan/Menkomarves), Pak Erick (Erick Thohir/Menteri BUMN), dan saya ditugaskan Bapak Presiden untuk mengawal proyek ini. Kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita," ujarnya saat meninjau proyek KCJB di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/1).
Saat ini pengerjaan kereta cepat menyelesaikan beberapa pekerjaan, seperti track laying, sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses serta integrasi antarmoda.
Menhub Budi mengungkapkan, proyek pembangunan seperti KCJB dibutuhkan untuk mengatasi masalah kemacetan.
"Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu, bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan," katanya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung diklaim memiliki kecepatan hingga 360 km/jam.
Diharapkan, pembangunan kereta cepat ini juga meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM, mengingat dibangun dengan teknologi yang tinggi.
"Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun," katanya.
Budi Karya mengaku menggandeng dua perusahaan konsultan asal Inggris, yaitu The Crossrail International dan Mott Macdonald Indonesia sebagai konsultan operasional KCJB. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News