GenPI.co Jabar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang disebabkan infeksi kencing tikus atau Leptospirosis.
Data Dinkes Jabar, sudah ada 35 warga Jabar meninggal dunia akibat terinfeksi kencing tikus atau Leptospirosis sejak 2022 hingga awal 2023.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar, Rochayadi mengatakan kuman pada kencing tikus ini sangat berbahaya bila tertular kepada manusia.
"Kalau tidak segera diobati cukup bahaya karena bisa langsung merusak kepada ginjal, jantung, hingga ke bagian otak," ujarnya dikutip dari Ayobandung.com, Sabtu (11/3).
Dia mengungkapkan, penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung melalui mulut.
Infeksi tersebut akan cepat menular bila terkena luka terbuka pada luka pada tubuh manusia.
"Nah biasanya kontaknya dari urin ini dari kontak kulit, dan itupun apabila di kulitnya ada luka, atau dalam cairan air yang masuk ke mulut kita," ungkapnya.
Rochayadi menjelaskan, pencegahan tingkat fatalitas infeksi pada kencing tikus termasuk yang mudah.
Warga yang terkena penyakit infeksi kencing tikus disarankan untuk diberikan antibiotik.
"Jadi perlu deteksi dini penemuan kasus dini sehingga pemberian antibiotik bisa lebih cepat. Sehingga, pasien tidak akan mengalami komplikasi yang lebih berat. Gunakan antibiotik, penyakit ini bisa disembuhkan," tegasnya.
Namun demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang berada di lingkungan yang populasi tikus yang relatif tinggi.
"Saya pikir ini sangat hati-hati sekali kepada masyarakat yang ada di daerah banjir yang tergenang bisa mengunakan sepatu boots pada saat kakinya luka. Atau buat petani yang di sawah lebih baik bisa mengunakan sepatu boots pada saat kakinya luka karena nanti bisa tertular oleh penyakit ini," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News