GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil komentari terkait kasus pemecatan seorang guru usai mengkritiknya di media sosial.
Ridwan Kamil mengaku kaget dengan pemecatan guru yang diketahui mengajar di salah satu SMK di Cerebon.
“Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya disampaikan klarifikasi,” katanya dikutip dari akun Instagram miliknya, Rabu (15/3).
Menurutnya, keputusan pemecatan tersebut diberikan yayasan sekolahnya langsung.
Mantan Wali Kota Bandung itu mengaku telah menghubungi pihak sekolah agar tidak guru tersebut tidak dikeluarkan.
“Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik institusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,” katanya.
Dia mengungkapkan tidak antikritik. Sebagai seorang pemimpin selalu terbuka untuk dikritik.
Politikus yang akrab disapa Kang Emil tersebut menyebut telah mendapat banyak kritikan masuk dan ditanggapinya beragam.
“Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” ungkapnya.
Kang Emil memang telah menghubungi sekolah atau yayasan. Namun, dia meminta agar guru tersebut diberi peringatan saja.
“Karenanya, setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,” tuturnya.
Era media sosial yang tanpa sensor ini peran orang tua, guru, dan pemimpin sangat penting untuk bersama saling mengawasi.
“Kewajiban kita para orang tua, guru, dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kebaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos, Agar anak cucu kitab isa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” ungkapnya.
Sebelumnya heboh seorang guru bernama Muhammad Sabil (34) dikeluarkan dari tempatnya bekerja di salah satu SMK di Cirebon.
Dia kehilangan pekerjaannya usai berkomentar di Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Peristiwanya bermula saat Ridwan Kamil mengunggah video sedang melakukan percakapan daring dengan beberapa siswa SMP di Tasikmalaya.
Emil mengapresiasi aksi siswa tersebut yang urunan membeli sepatu untuk sang teman. Dalam unggahan tersebut Kang Emil terlihat memakai jaket berwarna kuning.
Sabil kemudian menuliskan komentar yang isinya 'Dalam zoom ini, Maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil ??? (Dalam zoom ini, kamu ini sedang jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi)’.
Kang Emil pun memlasnya 'Menurut Maneh Kumaha? (menurut kamu gimana?)'. Sabil mengaku mendapat serangan dari warganet setelah itu. Tak hanya itu, sang gubernur disebutnya juga mengirim pesan ke akun Instagram tempatnya bekerja.
“Sementara, serangan netizen masih datang ke Instagram saya dan DM RK (Ridwan Kamil) ke SMK Telkom Cirebon,” kata Sabil dihubungi JPNN.com.
Tidak sampai di situ, Sabil harus menelan pil pahit dipecat dari pekerjaannya. Dia juga terancam masuk daftar hitam bidang pendidikan, karena Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang dihapus secara permanen. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News