4.095 Petani Milenial Diwisuda, Siap Bangkitkan Pertanian Jabar

31 Mei 2023 08:00

GenPI.co Jabar - Sebanyak 4.095 petani milenial di Jabar diwisuda, Selasa (30/5) di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, ribuan petani milenial tersebut diwisuda memiliki kriteria untuk mengikuti pendampingan secara penuh dan telah mendapatkan perubahan usaha dari sisi ekonomi.

Ribuan petani milenial yang diwisuda tersebut terbagi menjadi empat kriteria.

BACA JUGA:  Program Petani Milenial Disebut Mengecewakan, PT Agro Jabar Angkat Bicara

Kriteria pertama, wisuda pemula yang dibina dari nol, kedua sudah memulai tapi belum maksimal, ketiga petani madya telah sukses tapi tinggal diperbesar usahanya, dan petani utama yakni champion atau inspirator dari seluruh petani milenial.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengeklaim jumlah petani milenial setiap tahunnya terus meningkat.

BACA JUGA:  Mangga Gedong Gincu Sumedang Siap Ekspor ke Jepang, Petani Bisa Banjir Cuan

Pada tahun ini, ada sebanyak 30 ribuan calon petani milenial yang mendaftar program tersebut.

"Diharapkan program regenerasi petani ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya," ujarnya, Selasa (30/5).

BACA JUGA:  Pupuk Subsidi Masih Langka, Wagub Jabar Nilai Data Petani Perlu Perbaikan

Dia menyampaikan, dari ribuan pendaftar tersebut hanya yang memenuhi syarat dinyatakan lolos. Mereka akan diseleksi umur, kelayakan, dan lain sebagainya.

Hal ini menandakan bahwa petani milenial ini sangat diminati sebagai jawaban terhadap dua hal.

"Hal pertama adalah akan menjadi sumber ketahanan pangan, kedua kenaikan ini membuktikan regenerasi petani itu akan terjaga dengan semangat program ini," kata dia.

Pihaknya mengingatkan bahwa program tersebut bukanlah karpet merah yang memiliki jaminan sukses atau memberi honor, melainkan membantu para petani berusaha.

"Itu karena tugas dari pemerintah ini. Keberhasilan dan tidaknya tergantung dari kerja keras keberuntungan konsistensi keistiqomahan dari peserta," kata dia.

"Dari tiga yang tadi kita tampilkan terbukti sebagian pernah mengalami kegagalan, tapi tidak menyalahkan siapa-siapa karena kegagalan bagian dari proses yang harus dilalui untuk bangkit lagi dan akhirnya sukses," katanya.

Gubernur mencontohkan, pada awal peserta petani milenial berpenghasilan lebih dari Rp 1 juta dan mendapatkan omzet kurang lebih Rp 40 juta. Akan tetapi setelah ikut program tersebut omzet Rp 300 juta menjadi Rp 2 miliar.

"Minat tadi menunjukkan bahwa program ini masuk ke logika mereka-mereka yang bersemangat. Bahwa ada yang kurang, itulah kehidupan," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR