GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menangis saat menyambangi Museum Tsunami Aceh.
Dia mengingat gempa besar dan tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 silam.
Dia mengunjungi bangunan yang dia rancang sambil berziarah ke makam korban bencana yang dahsyat itu.
Menurut Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—ruangan di Museum Tsunami Aceh yang paling mengesankan baginya adalah Sumur Doa. Di dalamnya ada nama-nama korban gempa dan tsunami Aceh.
"Dari semua bagian museum, ini adalah ruangan yang paling emosional buat saya," ujar Emil.
Emil menuturkan, pencahayaan yang temaram di dalam ruangan itu membuat orang-orang yang datang merenung dan mendoakan orang-orang yang kehilangan nyawa akibat gempa dan tsunami yang terjadi.
"Ini tempat berdoa untuk korban-korban tsunami. Di atas ada lafaz Allah. Artinya, apapun yang terjadi harus tawakal," katanya.
Sebagai catatan, Emil memenangkan sayembara yang diselenggarakan tahun 2007 untuk mendesain Museum Tsunami Aceh.
Proses merancang bangunan sekitar satu bulan. Akan tetapi, proses pencariannya cukup intens. Dia mencari cara sederhana agar masyarakat bisa merasakan langsung peristiwa itu seperti ikut merasakan ketakutan, basah, gelap dan lainnya.
Museum Tsunami Aceh dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan pada tahun 2009. Museum ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 2011. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News