GenPI.co Jabar - Kasus yang menimpa politisi Arteria Dahlan terkait pernyataannya yang mempermasalahkan Bahasa Sunda, tidak akan memengaruhi elektabilitas PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), Firman Manan.
“Saya tidak melihat kalau kasus Arteria Dahlan ini bisa menurunkan elektabilitas PDIP,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Selasa (1/2).
Hal itu ia katakan di sela pemaparan hasil survei Kontestasi Politik 2024 di Kota Bandung, Senin (31/1).
Firman menjelaskan, ada sejumlah alasan yang membuat kasus Arteria tidak berdampak langsung terhadap elektabilitas PDIP.
Pertama, Arteria Dahlan bukan merupakan elite strategis PDIP.
“Tapi kalau misalnya yang bicara itu sekelas ketua umum, sekretaris jenderal atau elite strategis maka akan lain dampaknya nanti,” tuturnya.
Alasan lainnya yaitu karena Arteria tidak di dalam posisi untuk didorong PDIP menjadi calon legislatif atau menempati jabatan strategis di Jawa Barat.
“Temuan partai jika party-id (identification) di Jabar itu rendah dan 80 persen orang memilih bukan karena kedekatan dengan partai namun karena faktor figur,” pungkasnya.
Dalam survei versi IPRC, peringkat Partai Gerindra berada di peringkat teratas tingkat elektabilitas partai politik di Jawa Barat (12,9 persen).
Disusul PDIP (12,3 persen), Partai Golkar (9,9 persen), PKS (7,3 persen), Partai Demokrat (3,6 persen) dan PKB (2,7 persen). (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News