
GenPI.co Jabar - Kepala Divisi Nefrologi KSM IKA Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Prof Dr Dany Hilmanto mengingatkan penghentian sementara penggunaan seluruh obat sirop tak hanya parasetamol bisa memberikan efek domino.
Keputusan menghentikan obat sirop akan berpengaruh berdampak produsen obat sirop cair. Menurutnya, yang perlu ditelusuri adalah parasetamol cair yang mengandung senyawa etilen glikol.
“Parasetamol yang dimaksud itu terkait kandungan etilen glikol,” ujarnya, Kamis (20/10).
BACA JUGA: Pencinta Petai Harus Bersyukur, Manfaat untuk Ginjal Luar Biasa
Pun demikian, Prof Dany tidak mengiayakan ataupun menolak yang disampaikan Kemenkes soal penghentian penggunaan obat sirop.
Dirinya berpesan, masyarakat tidak perlu panik. Dia juga menyarankan penggunaan parasetamol cair dengan dosis yang tepat.
BACA JUGA: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 88 Persen, Operasi Juni 2023
“Saya tidak memiliki kecemasan untuk itu (parasetamol cair, red). Silakan digunakan tentu dengan batas kewajaran. Para dokter pun bisa melihat kandungan dari obat sirup masing-masing. Selama isinya parasetamol murni, maka saya pribadi tidak mempermasalahkan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak, Prof Dany mengimbau masyarakat untuk segera melakukan deteksi dini.
BACA JUGA: On Fire, Bek Persib Bandung Daisuke Sato Siap Meledak
Beberapa gejala yang bisa perlu diwaspadai, seperti demam lebih dari tujuh hari, diare, batuk, pilek, dan volume buang air kecil (BAK) pada anak yang menurun.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Dokter Nefrologi RSHS Bandung: Penghentian Sementara Obat Sirup Memiliki Efek Domino
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News