Pemkot Cirebon Nyalakan Alarm Berbahaya, Rawat Inap di RS Tinggi

Pemkot Cirebon Nyalakan Alarm Berbahaya, Rawat Inap di RS Tinggi - GenPI.co JABAR
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi saat memberi keterangan kepada awak media di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (1/3/2022). (Foto: ANTARA/Khaerul Izan)

GenPI.co Jabar - Rawat inap rumah sakit untuk pasien covid-19 di Kota Cirebon sudah mencapai 58 per 100 ribu penduduk per minggu.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, hal tersebut karena menjadi rujukan kesehatan masyarakat daerah sekitar.

“Kita masih kesulitan untuk menurunkan rawat inap rumah sakit, karena Kota Cirebon ini merupakan rujukan kesehatan daerah lainnya,” ujarnya di Cirebon, Selasa (1/3).

BACA JUGA:  Kota Cirebon PPKM Level 4, Taman Air Gua Sunyaragi Tetap Buka

Agus mengatakan, indikator normal rawat inap rumah sakit seharusnya di bawah 30 per 100 ribu penduduk per minggu.

Namun, saat ini sudah mencapai 58 per 100 ribu penduduk per minggu.

BACA JUGA:  Mau ke Kota Cirebon, Harus Simak Pesan Penting Ini

Dengan indikator tersebut, membuat pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali masuk ke level 4.

Agus menyebutkan, indikator rawat inap tersebut tidak dapat ditekan lagi karena rumah sakit di Kota Cirebon juga merawat warga daerah lainnya juga.

BACA JUGA:  Ini Strategi Kota Cirebon Bangkitkan Ekonomi Meski PPKM Level 4

“Kami sudah mengumpulkan para direktur rumah sakit, dan mereka menyatakan tidak bisa lagi menurunkan indikator rawat inap,” sebutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya