BKKBN Beri Kabar Buruk Soal Stunting di Jabar, Ada Status Merah

BKKBN Beri Kabar Buruk Soal Stunting di Jabar, Ada Status Merah - GenPI.co JABAR
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (kiri) saat ditemui ANTARA di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta. (Foto: ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

GenPI.co Jabar - Empat kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat masuk ke dalam status merah karena memiliki angka prevalensi stunting di atas 30 persen.

Kondisi tersebut diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, Sabtu (12/3).

“Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Jawa Barat yang berstatus biru, yakni dengan prevalensi di bawah 10 persen,” ujarnya.

BACA JUGA:  Turunkan Angka Stunting, Pemkab Purwakarta Kerahkan 2.300 Kader

Hasto menambahkan, hanya Kota Depok yang memiliki angka prevalensi terendah dengan 12,3 persen.

Sedangkan dari Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, empat kabupaten dan kota tersebut yaitu, Kota Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung.

BACA JUGA:  Pemkab Cianjur Klaim Angka Stunting Turun Sebesar 4.774

Untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Jabar, BKKBN menurunkan sebanyak 37.184 tim pendamping keluarga (TPK).

“Jika disetarakan dengan jumlah sumber daya manusia, keberadaan TPK tersebut sama dengan 111.552 orang,” tuturnya.

BACA JUGA:  Dinas Kesehatan Depok Optimalkan Penanganan Stunting

Selain menurunkan TPK, Hasto menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat yang lebih memilih pre-wedding dibanding pre-konsepsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya