Struktur anggota Destana, lanjut Henri, saat ini sedang mengikut pelatihan.
"Desa tangguh bencana mendapatkan pelatihan setelah struktur organisasi terbentuk untuk menghadapi segala sesuatu ketika terjadi bencana," katanya.
Dia menyebutkan, pembekalan materi kepada relawan ada beberapa macam. Salah satunya adalah pengetahuan tentang kebencanaan.
BACA JUGA: Permasalahan SBM ITB Mulai Menemukan Titik Terang
"Kita masih fokus dalam pelatihan dan pembinaan kepada sejumlah keterwakilan masyarakat dari desa tersebut untuk memahami dan memiliki kemampuan pengetahuan terkait kebencanaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said mengatakan program ini sudah dimulai sejak 2017.
BACA JUGA: Masjid Kubah Emas di Depok Meniadakan Iktikaf, Simak Alasannya
"Sejak tahun 2017 kami sudah membentuk 14 desa dan kelurahan tangguh bencana, hingga tahun 2021 lalu sudah ada 21 destana dan akan terus kita tambah," katanya.
Dengan adanya relawan desa tangguh bencana ini, warga diharapkan mampu secara mandiri menghadapi bencana, meminimalisir potensi kerugian, dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam.
BACA JUGA: Polisi akan Usut Peristiwa 3 Pekerja Proyek yang Tertimbun Tanah
Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa mengakibatkan bencana seperti banjir. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News