GenPI.co 
Adapun penelitian yang dilakukan berbasis pada optimasi, pengecekan parameter, dan penyesuaian terhadap standar pembuatan sabun yang berlaku.
Bukan hanya itu, pihaknya pun mengukur efektivitasnya dengan berbagai macam pengujian yang tidak murah dan mudah, misalnya uji mikroba, dan karakterisasi material.
Saat pembuatan sabun ini, salah satu tantang yang harus dihadapi yakni kandungan nanoemulsi dan partikel yang harus tersuspensi.
BACA JUGA: Fantastis! Ini Rata-Rata Gaji Lulusan ITB yang Perlu Kamu Tahu
Heni menyebut, pembuatan sabun biasa akan lebih muda karena tidak memiliki komponen nanoemulsi dari vitamin E, dan bahan lainnya.
"Bahan-bahan ini harus diperhatikan kompatibilitasnya dan ketersatuan komponen dalam sabunnya. Karena sabun ini memiliki PH yang tinggi maka kami buat PH yang aman untuk kulit antara 5-6.5,” jelasnya.
BACA JUGA: Kuliah di ITB Belum Tentu Mudah Dapat Pekerjaan, Ini Buktinya
Natura juga memiliki kandungan kaolin yang merupakan partikel padat, seperti serbuk dengan ukuran cukup besar dalam skala mikrometer.
Kaolin ini sifatnya mudah tersuspensi (mudah mengendap) dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.
BACA JUGA: Pesan Menyentuh ITB untuk Anak Ridwan Kamil yang Hilang
“Tantangan tersebarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama,” jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
