DPRD Jabar Buka Suara Terkait Bullying Siswa SD di Tasikmalaya

DPRD Jabar Buka Suara Terkait Bullying Siswa SD di Tasikmalaya - GenPI.co JABAR
DPRD Jabar Buka Suara Terkait Bullying Siswa SD di Tasikmalaya. Foto: ANTARA/Instagram Ineupurwadewisundariofficia

GenPI.co Jabar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat buka suara terkait kasus bullying kepada seorang siswa kelas V SD di Kabupaten Tasikmalaya.

Akibat bullying itu, siswa SD tersebut meninggal dunia karena depresi setelah dipaksa untuk menyetubuhi kucing dan videonya viral di media sosial.

"Kami berharap kasus bullying di kalangan anak-anak, di lingkungan sekolah atau kasus serupa tidak terjadi lagi," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (22/7).

BACA JUGA:  Marahnya Ridwan Kamil Dengan Kasus Siswa SD di Tasikmalaya

"Dan tentunya semua pihak, ujarnya mulai dari pemerintahan daerah di tempat korban, yakni Pemkab Tasikmalaya hingga pemerintah provinsi harus ikut menyelesaikan kasus ini," tambahnya.

Dia berharap, di masa depan tidak terjadi peristiwa serupa sehingga pendampingan anak oleh keluarga dan sekolah perlu ditingkatkan.

BACA JUGA:  Siswa SD Dipaksa Menggauli Kucing Hingga Depresi Lalu Meninggal

"Kasus bully ini sangat memprihatinkan dan saya sangat menyesalkan ada kejadian atau kasus bully yang tidak etis ini. Ini tentunya jadi tugas bersama orang tua dan juga sekolah. Peran guru BP juga harus muncul untuk konseling," tutur Ineu.

Selain itu, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut perda perlindungan perempuan dan anak di Jabar harus betul-betul diimplementasikan.

BACA JUGA:  Tegas! Kadisdik Jabar Pastikan Tak Ada Perpeloncoan Selama PLS

Sebab, hal tersebut bisa menjadi langkah antisipasi atau pencegahan adanya korban-korban baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya