
Meski begitu, perjuangannya meraih gelar doktor bukanlah hal yang mudah.
“Gak nyangka bisa sampai di tahap ini. Ternyata seberat dan semelelahkan ini aku bisa survive,” ungkapnya.
Menjalani penelitian di S3 yang sangat banyak membuat Nitya sempat merasa kelelahan secara mental maupun fisik.
BACA JUGA: Bangga! Mahasiswa Baru IPB Pecahkan Rekor Dunia 3D Formasi
Bahkan, dia tidak memiliki waktu tidur yang tak ideal serta memanfaatkan hari liburnya untuk mengerjakan disertasi.
“Itu sangat melelahkan buat saya. Pernah hampir menyerah karena kondisinya seberat itu. Tapi pada akhirnya survive juga,” ucap perempuan yang hobi masak dan main game ini.
BACA JUGA: Indekos Murah di Dekat Kampus IPB Terbaru
Usaha dan kerja kerasnya selama ini akhirnya terbayarkan pada sidang tertutup Selasa, 7 Juni 2022 dan sidang terbuka pada 28 Juni 2022.
Nitya mengajukan disertasi berjudul "Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi menggunakan Analisis Multi WaktuLangsungg”.
BACA JUGA: Lulusan IPB yang Jadi Tokoh, Salah Satunya Presiden RI
Pada disertasi tersebut, dia dinilai menemukan metode yang andal untuk mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan vegetasi akibat kebakaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News