Batasan Cemburu Menurut Imam Al-Ghazali, Jangan Asal Menuduh

Batasan Cemburu Menurut Imam Al-Ghazali, Jangan Asal Menuduh - GenPI.co JABAR
Ilustrasi pasangan cemburu. Foto: dok GenPI.

GenPI.co Jabar - Cemburu terhadap pasangan merupakan hal yang wajar. Asalkan, jangan terlewat batas.

Islam memperbolehkan cemburu terhadap pasangan. Akan tetap tidak boleh tanpa indikator-indikator yang jelas dan bukan pada tempatnya.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin mengungkapkan batasan rasa cemburu yang proporsional terhadap pasangan.

الاعتدال في الغيرة وهو أن لا يتغافل عن مبادي الأمور التي تخشى غوائلها ولا يبالغ في إساءة الظن والتعنت وتجسس البواطن فقد نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن تتبع عورات النساء

BACA JUGA:  Tips Mencari Pasangan dalam Islam, Perhatikan 8 Poin Penting ini

Artinya: “Proporsional dalam cemburu, yaitu tidak abai terhadap prinsip-prinsip yang dikhawatirkan terjadi kerusakan dan tidak berlebihan dalam buruk sangka (terhadap pasangan), (berlebihan) mencari kesalahan, dan mengintai rahasia-rahasia. Rasulullah melarang kita untuk menyidik rahasia pasangan (HR At-Thabarani),” (Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz II, halaman 52-53).

Masih dalam kitab karangan Imam Al-Ghazali, Rasulullah SAW memberikan batasan rasa cemburu. Tidak baik untuk mengikuti rasa cemburu hanya didasari atas prasangka saja.

BACA JUGA:  Ciri-Ciri Pasangan Selingkuh, Mudah Banget Ditebak

Cemburu buta justru bisa memperburuk hubungan dengan pasangan, karena komunikasi yang tidak sehat.

وقال صلى الله عليه و سلم إن من الغيرة غيرة يبغضها الله عز وجل وهي غيرة الرجل على أهله من غير ريبة لأن ذلك من سوء الظن الذي نهينا عنه فإن بعض الظن إثم

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya