"Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang," kata Kang Emil.
Kang Emil menuturkan, ekonomi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon.
Selama ini, lanjut dia, gaya hidup masyarakat terbilang boros karbon karena masih menjadikan bahan bakar bensin sebagai andalan.
BACA JUGA: Vaksinasi dibantu TNI/Polri dan BIN, Ridwan Kamil Justru Miris
Penggunaan karbon berlebih dapat membuat bumi menjadi memanas, sehingga cuaca menjadi tak menentu dan sulit diprediksi.
Imbasnya, ketahanan pangan akan terancam oleh pemenasan global atau efek rumah kaca.
BACA JUGA: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sebut Program Omaba diapresiasi Dunia
"Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi," katanya.
Selain itu, dia mengungkapkan, penjualan produk harus dimaksimalkan untuk pasar lokal terlebih dulu.
BACA JUGA: Harapan Ridwan Kamil Usai Jembatan Gantung Simpay Asih diresmikan
Seperti misalnya produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News