
Sedangkan Greeny merupakan aplikasi yang mendistribusikan sampah non-organik dari rumah tangga ke bank sampah.
Dalam pengembangannya, Greeny sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia dan kini aktif beroperasi di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.
Selain itu, ada juga bank sampah yang sudah beroperasi di Jabar dengan menawarkan poin atau reward kepada para nasabah.
BACA JUGA: Profil Setiawan Wangsaatmaja, Bukan Sekda Jabar Biasa
Saat poin itu sudah terkumpul, nasabah bisa menukarkannya dengan barang berharga lain.
Setiawan menjelaskan, saat ini produksi sampah di Jabar per harinya sudah mencapai 24.790 ton dan timbulan sampah dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sebesar 64 persen dari keseluruhan sampah di Jabar.
BACA JUGA: Sekda Jabar Ingin Dukcapil Bersiap-Siap Menghadapi Pemilu 2024
Sementara untuk sampah yang tertangani di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dia menyebut berada di angka 62,08 persen.
Sedangkan sisanya merupakan sampah yang tidak tertangani.
BACA JUGA: Karawang Jadi Lautan Sampah, Ratusan Ton Tidak Bisa Terangkut
Maka dari itu, Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratifm terutama secara pentahelix yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan media massa.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Pemprov Jabar Dorong Masyarakat Manfaatkan Aplikasi dalam Pengelolaan Sampah
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News