GenPI.co Jabar - Para ulama di Kabupaten Garut diharapkan dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat berdakwah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, hal tersebut dapat mencegah paham intoleransi dan radikalisme yang saat ini menjadi perhatian pihaknya.
Hal itu ia katakan saat acara lokakarya dan bedah buku berjudul “Meluruskan Hakikat Syahadat, Bai'at, Jama'ah Muslimin, dan Khalifah“ karya KH Aceng Zakaria yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam Persis Garut, Sabtu.
BACA JUGA: Warga Tidak Mampu di Garut Dapat Minyak Goreng Gratis, Hamdalah
“Seharusnya kita tidak kalah dakwahnya dengan mereka yang sembunyi-sembunyi, apalagi sekarang ini TV memberikan tausiyah, memberikan jalan yang lurus,” ujarnya.
Berdasarkan laporan pemerintah pusat jika masalah paham intoleransi dan radikalisme sudah menyebar di beberapa kecamatan di Garut.
BACA JUGA: Sejumlah Kepala OPD Garut Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya
Permasalah tersebut menjadi perhatian serius pihaknya maupun ulama dalam meningkatkan dakwah dengan menggunakan berbagai media.
“Kita punya 500 lebih pesantren, tetapi intoleransi di Kabupaten Garut melebihi daripada takaran yang seharusnya ada, 41 dari 42 kecamatan terpapar paham intoleransi menuju radikalisme,” tuturnya.
BACA JUGA: Wisata Pantai Pangandaran Top, Pemkab Garut Mau Belajar
Karena itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kebijakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News