GenPI.co 
Para pedagang, kata dia, harus rela mengantre untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah.
"Pasokan kita sangat kurang, makanya tidak bisa mencukupi kebutuhan. Untuk itu terpaksa pembeliannya saya batasi hanya 50 kilogram per orang," tuturnya.
Dalam sehari, lanjut Feri, pihaknya hanya bisa mendistribusikan minyak goreng curah sebanyak 18 ton saja.
BACA JUGA: Pemkot Bogor Gandeng Universitas Terkemuka Garap agrowisata halal
Padahal sebelum HET ditetapkan, minyak goreng curah yang bisa didistribusikan mencapai 80 ton.
Dia juga mengungkapkan, pasokan minyak goreng curah sebetulnya sempat lancar-lancar saja.
BACA JUGA: Terekam CCTV, Seorang Anak SMP di Bandung Dijambret
Hanya saja, ketika HET diterapkan, maka suplai yang diterimanya menjadi berkurang karena banyak perusahaan yang tidak lagi menyuplai.
Sementara itu, pedagang warung kelontong, Kosim memilih HET dicabut agar stok bisa kembali normal.
BACA JUGA: Bau Busuk Keluar dari Sungai Cileungsi, Warga Sekitar Mengeluh
"Sekarang kalau yang kemasan setelah HET dicabut langsung banyak di pasaran, mending mahal dari pada langka dan susah," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
