Selanjutnya kajian pasar kerja dan UMKM dengan melakukan kajian terhadap kebutuhan pasar kerja serta kebutuhan kerja sama UMKM setiap perusahaan di Kabupaten Bekasi.
"Kajian ini dilakukan selama tiga bulan oleh tim yang terdiri dari unsur pemerintah, Apindo dan stakeholder ketenagakerjaan. Hasilnya menjadi acuan dalam penanggulangan pengangguran dan kemiskinan untuk jangka menengah dan jangka panjang," ucapnya.
Sedangkan Warkop Sekolah keempat yaitu kerja sama penempatan kerja lewat komitmen bersama pemerintah daerah dengan perusahaan.
BACA JUGA: TPS Liar di Desa Sindangjaya Ditutup Pemkab Bekasi
Kerja sama ini meliputi lowongan kerja dari perusahaan kepada pemerintah daerah secara berkala.
"Melakukan rekrutmen tenaga kerja perusahaan melalui Pemkab Bekasi, merekrut tenaga kerja lokal atau pencari kerja yang memiliki e-KTP Kabupaten Bekasi, serta merekrut masyarakat yang telah melakukan uji kompetensi," jelasnya.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Tutup Jalur Praktik Pungli di PPDB Daring 2022
Program ini punya Hubungan Industrial Pancasila (HIP) yang berkonsep pelaksanaan berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila.
Konsep ini akan diawali dengan Training of Trainer kepada unsur pemerintah daerah, Apindo, serta serikat pekerja yang duduk di lembaga kerja sama Tripartit
BACA JUGA: Wagub Jabar Lantik Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan
"Salah satu rencana aksinya ialah menyusun buku HIP dalam empat bahasa yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, dan Korea," katanya.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Lewat Program Warkop Sekolah, Pemkab Bekasi Optimistis Tekan Angka Pengangguran
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News