Secara statistik, inflasi di Indonesia memang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (8,5%), Uni Eropa (8,9%), dan Turki (79,6 persen).
Kendati demikian, batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen sudah terlewati.
Maka dari itu, Luhut meminta kepada jajarannya supaya dibuatkan modeling kenaikkan inflasi.
BACA JUGA: Beli BBM Pakai MyPertamina, Ridwan Kamil: Enggak Bisa Dihindari
Sebab, laju inflasi di Indonesia bakal sangat bergantung kepada kenaikan Solar dan Pertalite yang saat ini masih disubsidi pemerintah.
Dengan demikian, maka dia mengimbau kepada masyarakat untuk bersiap-siap kenaikkan harga BBM.
BACA JUGA: Tega, Ribuan Nelayan di Bekasi tak Bisa Melaut Karena BBM Kosong
Sebab, dengan kondisi sekarang pemerintah perlu memangkas beban subsidi di APBN untuk BBM.
"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," pintanya.
BACA JUGA: Permintaan Plt Wali Kota Bandung Tegas Soal BBM, Harap Disimak
Dia juga memastikan, kenaikkan harga Pertalite maupun Solar bukan untuk memberi beban kepada masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News