GenPI.co 
Istri korban meminjam uang kepada rentenir tersebut pada 2020 lalu dengan bunga Rp 350 per bulan.
"Bayar utangnya harus sekaligus, kalau belum punya, per bulan bayar saja dulu yang bunganya Rp350 ribu," kata Yosep.
Dua bulan meminjam, istri Undang berusaha untuk melunasi hutangnya, namun karena ada permasalahan keuangan, maka utang tersebut tidak terbayarkan.
BACA JUGA: Warga Garut yang Ingin Kerja di Jepang Dapat Kabar Gembira dari Pemkab
Kemudian, Yosep menyebut, utang yang harus dibayarkan kliennya membengkak menjadi Rp 15 juta.
Lalu, pada September 2022, Yosep mengatakan rentenir tersebut menagih utang ke rumah Undang.
BACA JUGA: Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Ekonomi Garut - Yogyakarta
Hanya saja, rentenir tersebut gagal menemui Undang dan istri lantaran sedang pergi ke Bandung untuk mencari pekerjaan.
Setelah itu, pada 10 September 2022, rumah Undang didatangi oleh rentenis dan membongkarnya dengan alasan sudah melakukan transaksi jual beli rumah dengan kerabat Undang.
BACA JUGA: Seorang Pekerja Pabrik Tahu di Garut Meninggal Tak Wajar
"Tapi dapat dipastikan, klien kami tidak mengetahui itu (jual beli) dan tanpa persetujuan," kata Yosep.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
