Soleh menuturkan, para pedagang tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng karena terbatas serta kerap kali tidak kebagian stok di Agen Toko Makmur Pasar Anyar dan Toko Kota Jaya.
Pedagang, lanjut Soleh, hanya mendapatkan stok per 1 jeriken dengan kapasitas 16 kilogram per pembelian setiap hari.
Sehingga masyarakat kesulitan karena stok yang ada sangat terbatas.
BACA JUGA: Meski Lolos ke AFC Cup, I Made Wirawan Merasa Ada yang Mengganjal
Soleh mengungkapkan, untuk minyak goreng kemasan mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi.
Kenaikan minyak goreng kemasan mencapai 14 persen atau naik Rp3.000 dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000.
BACA JUGA: BUMDes diluncurkan Pemprov Jabar, Tujuannya Sungguh Mulia Sekali
Stok yang tersedia pun terbatas antara lain merek Resto.
"Jadi rata-rata stok minyak curah kosong di pedagang, karena hanya 16 kilogram dijatah. Stok minyak kemasan juga sangat terbatas cenderung kosong," kata Soleh.
BACA JUGA: Perda Desa Wisata Bisa Bikin Pariwisata di Jawa Barat To The Moon
Pemerintah Kota Bogor, lanjut dia, akan selalu mengecek ketersediaan minyak goreng dan juga harga di pasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News