"Situasi dan suasana di dalam pasar cukup ramai, dan akan terus dipantau sampai dengan H-1 menjelang Ramadhan atau pada hari Jumat tanggal 1 April 2022," ujarnya.
Sementara itu, para pedagang di Pasar Baru Bogor dan Pasar Anyar menyebut stok minyak goreng curah dan kemasan tidak tersedia untuk pembeli dari kalangan masyarakat umum.
Sebab untuk langganan para pedagang saja, 16 kilogram minyak goreng per hari tidaklah cukup.
BACA JUGA: Meski Lolos ke AFC Cup, I Made Wirawan Merasa Ada yang Mengganjal
Bahkan salah satu pedagang kelontong di Pasar Baru Bogor, Wati mengaku selalu menyebutkan habis jika ada yang bertanya minyak goreng.
Sebab, Wati mengungkapkan, persediaan minyak goreng yang dimiliki lebih diprioritaskan untuk langganan tokonya.
BACA JUGA: BUMDes diluncurkan Pemprov Jabar, Tujuannya Sungguh Mulia Sekali
Dari harga Rp16.000 per kilogram ia jual kembali kepada masyarakat dengan harga Rp19.000 per kilogram.
Di tokonya, Wati pun tidak memajang persediaan minyak goreng kemasan maupun curah dalam beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA: Perda Desa Wisata Bisa Bikin Pariwisata di Jawa Barat To The Moon
"Ada tapi tidak saya pajang, untuk langganan masih kurang. Yang kemasan sama sekali tidak ada," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News