DBD Mengancam Kota Bogor, Setiap Bulan Ada Ratusan Kasus

DBD Mengancam Kota Bogor, Setiap Bulan Ada Ratusan Kasus - GenPI.co JABAR
Petugas BPBD bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat melakukan pengasapan atau fogging untuk memberantas nyamuk perantara penularan DBD. (ANTARA/HO-Diskominfo Bangka Barat)

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bogor, pada bulan April, kasus DBD terdapat di Puskesmas Bondongan sebanyak 24 orang, lalu Puskesmas Bogor Timur 19 orang, Puskesmas Mulya Harja 13 orang, Puskesmas Cipaku 12 orang.

Selanjutnya, Puskesmas Bogor Utara sebanyak 10 pasien, Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Pondok Rumput delapan orang, Puskesmas Kedung Badak tujuh orang, Puskesmas Gang Kelor enam orang, Puskesmas Mekarwangi lima orang, Puskesmas Tegal Gundil, Sempur dan Belong dan Pasir Mulya masing-masing empat orang.

Puskesmas Merdeka dan Sindang Barang masing-masing tiga orang, Puskesmas Warung Jambu dan Semplak masing-masing dua orang, Puskesmas Kayu Manis, Bogor Tengah, Lawang Gintung dan Pulo Armyn masing-masing satu orang, sementara Puskesmas Tanah Sareal dan Gang Aut nol pasien.

BACA JUGA:  Warga Bogor Bisa Tenang, Pemkot Lakukan Antisipasi Hepatitis Akut

Sementara itu, Entomolog Kesehatan Dinkes Kota Bogor Fairuz Hayati menyampaikan DBD merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

Biasanya, lanjut dia, orang yang terkena DBD akan mengalami gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan dan pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok membahayakan nyawa.

BACA JUGA:  Plt Bupati Terima Keluhan Warga Bogor Saat Sidak, Ini Isinya

"Pada umumnya, penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7 hari. Kewaspadaan DBD perlu dilakukan serius masyarakat," kata Fairuz. (ant)

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya