Namun surat permohonan yang diajukan oleh pihaknya sampai saat ini belum direalisasikan oleh pihak terkait.
"Nelayan yang menggunakan perahu jenis ketinting butuh lebih 10 liter pertalite per hari, kalau yang pakai perahu jenis jukung butuh 30 sampai 40 liter solar per hari, makanya kami minta supaya dibangun SPBU khusus untuk nelayan, karena tidak bisa melaut akan berdampak pada pendapatan nelayan," katanya.
Sementara itu, Camat Muaragembong Lukman Hakim menyatakan bahwa di wilayahnya memang benar tidak ada SPBU.
BACA JUGA: Penimbun BBM Solar di Tasikmalaya dan Indramayu Ditangkap Polisi
Hal tersebut membuat ribuan nelayan menjadi kesulitan untuk melaut karena tidak bisa mendapat pasokan BBM bersubsidi dari SPBU Batujaya.
"Surat permohonan pembangunan SPBU akan kami sampaikan kembali ke Pak Pj (Penjabat) Bupati Bekasi, draft-nya sudah ada. Jadi memang alasan utamanya karena nelayan kesulitan mendapatkan BBM solar bersubsidi," katanya.
BACA JUGA: Polisi Pantau Distribusi BBM di Karawang, Ini Tujuannya
Selain itu, pihak kecamatan juga mengusulkan untuk kembali mengaktifkan fasilitas penyalur BBM bersubsidi yang telah mati suri selama lebih dari 10 tahun.
"Fasilitas penyalur BBM ini dulu sudah ada, tiba-tiba berhenti, tidak tahu sebabnya, ini supaya diaktifkan kembali. Jadi selain SPBU untuk umum, juga untuk nelayan, karena ini untuk perekonomian nelayan kami juga," kata Lukman. (ant)
BACA JUGA: Masih ada SPBU Jual BBM Bersubsidi dengan Jerigen di Karawang
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News