
GenPI.co Jabar - Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr. Cut Hafiah menyampaikan diet yang cocok untuk orang Indonesia.
Menurutnya, diet mediteranian cocok dengan gaya hidup orang Indonesia.
"Enggak menghilangkan karbo full, enggak, jadi tetap seimbang, disesuaikan sama kebiasaannya. Itu yang paling sesuai sama orang Asia, dan Amerika bahkan," ujarnya, Rabu (1/3).
BACA JUGA: Kuaci si Kecil Ajaib Sejuta Manfaat, Cocok untuk Diet dan Sehatkan Kulit
Dia menyebut, diet ini lebih sehat dan seimbang karena memperhatikan makro nutrien, mikro nutrien, karbohidrat, lemak, hingga protein.
Dokter Cut Hafiah menjelaskan diet mayo sebenarnya lebih unggul dalam menurunkan berat badan. Akan tetapi, jika tidak dilakukan dengan disiplin ketat justru akan membuat berat badan meningkat drastis.
BACA JUGA: Pati Resisten Khasiatnya Tokcer, Bagus untuk Diet dan Pencernaan
Diet keto dapat menurunkan berat badan tak secepat diet mayo. Namun, ada efek jangka panjang berupa penumpukan massa lemak yang tidak sejalan dengan berat badan.
"Karena kita intervensinya, diet ketogeniknya di Indonesia itu (cenderung, red) dengan menggunakan lemak yang jenuh. Sedangkan aslinya (yang betul, red) itu menggunakan lemak tidak jenuh," kata Cut.
BACA JUGA: Diet Nordik, Cara Enteng Turunkan Berat Badan
Sementara itu, diet intermittent fasting memiliki efek terhadap penderita GERD. Selain itu, bounce back diet ini juga cenderung tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News